Untuk menunjang Program Kerja Dharma Wanita Persatuan Bappeda Provinsi Timur Tahun 2009 mengadakan Wisata Bahari dengan tujuan lebih mengenal terkait pariwisata Jawa Timur yang diselenggarakan pada tanggal 20 Pebruari 2009. Selain mengunjungi Wisata Bahari Lamongan juga disisipin unsur keagamaan (syiar agama islam) dan berbagai kepada sesama dengan tujuan mempererat tali persaudaraan diantara pengurus dan anggota DWP Bappeda Provinsi Jawa Timur diikuti kurang lebih 100 peserta. Jadi sekali berangkat namun 3 program terlaksana.
Kegiatan syiar agama islam mengunjungi Sunan Drajat
Kegiatan berbagi dengan sesama melalui kunjungan ke Panti Asuhan Karang Asem
Kegiatan Wisata Rohani dengan mengunjungi Wisata Bahari Lamongan dan Goa Maharani
Out put kegiatan ini adalah :
Kunjungan ke Sunan Drajat disana kita dapat mengetahui sejarah agama islam dan bagaimana Sunan Drajat merintis dan memperjuangkan agama islam;
Panti Asuhan Karang Asem kunjungan tersebut disambut dengan begitu antusianya pengurus dan para penghuni panti asuhan sampai -sampai kita terkaget-kaget karena mereka benar-benar menghargai menghormati setiap orang yang mengunjungi mereka.
Makna dari kunjungan tersebut agar para pengurus dan anggota DWP Bappeda Provinsi Jawa Timur pentingya kita berbagai kepada sesama dan beramal. karena dengan banyaknya kita beramal Insya Allah rejeki kita akan ditambah hal ini sesuai dengan Janji Allah.
Wisata Bahari Lamongan dan Goa Maharani disana terdapat beberapa keajaiban alam, beraneka ragam binatang dan permainan yang merupakan potensi Kabupaten Lamongan Jawa Timur.
Dalam rangka memperingati Hari Kartini DWP Bappeda Provinsi Jawa Timur mengadakan Ceramah mengenai Kanker Serviks dengan narasumber Bapak Prof. dr Suhatno Spog dan Bapak Prof. dr. Suhartono Ds Spog (k) di pertemuan rutin anggota dan pengurus DWP Bappeda Provinsi Jawa Timur pada tanggal 27 April 2009.
Meskipun di dalam peringatan Hari Kartini ini tidak menggelar berbagai lomba dan ketrampilan ibu-ibu, namun kegiatan ceramah tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita dibidang kesehatan. Ini semua kami selaraskan dengan cita-cita Ibu Raden Ajeng Kartini yaitu beliau menginginkan kaum wanita menjadi kaum yang memiliki pengetahuan yang luas.
Apa itu kanker Serviks ?
Kanker Serviks di Indonesia merupakan tumor ganas yang paling sering didapatkan pada wanita (18%), dan juga paling sering didapatkan pada gentalia wanita (68%), demikian juga terutama dinegara berkembang. Di negara maju kanker serviks menempati no 2 setelah kaker payudara. Diderita oleh wanita dalam permulaan kehidupan dan meningkat secara drastis mulai umur 30 tahun dan mencapai puncak pada umur 40 - 49 tahun.HPV sebagai penyebab terjadinya kanker serviks sudah secara luas diakui. Kanker serviks merupakan suatu kanker yang mempunyai periode panjang dalam perjalanan penyakitnya yang disebut sebagai lesi pra kanker (dispalisia/CIN)
Menurut data sekitar 50 % dari wanita yang didiagnosa menderita kanker serviks berusia di antara 35 s/d 55 tahun oleh karena itu untuk mencegah kanker serviks perlu mengantisipasi dengan jalan vaksinasi.
3. Penyuluhan Hukum
Dalam rangka menghindari adanya ketakutan/depresi karena banyaknya indikasi penyalagunaan wewenang maka DWP dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional mengadakan penyuluhan hukum di acara pertemuan rutin anggota pada tanggal 5 Mei 2009.
Narasumber penyuluhan hukum adalah Bp. Adjab Khan, SH (Ketua LBH Nasional).
Materi yang disajikan berawal dari mengapa diperlukan penyuluhan hukum ?
karena :
1. Adanya penurunan kesadaran hukum masyarakat (degradasi budaya hukum masyarakat) ditandai dengan maraknya kasus-kasus seperti : main hakim sendiri, pembakaran para pelaku kriminal dan sweeping;
2. Eforia berlebihan pasca reformasi
Kebebasan diartikan sebagai "Serba Boleh" tanpa memperhatikan aspek hukum sebagai instrumen untuk melindungi kepentingan individu dan sosial
Visi Misi Penyuluhan Hukum
Visi adalah mengembangkan budaya hukum masyarakat dan menciptakan kesadaran hukum masyarakat;
Misi adalah menyebarluaskan hukum kepada seluruh lapisan masyarakat agar memahami Hak dan Kewajibannya menurut hukum
Tujuan Penyuluhan Hukum dalam rangka mewujudkan kesadaran hukum masyarakat yang lebih baik sehingga setiap anggota masyarakat menyadari dan menghayati hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan mewujudkan budaya hukum dalam sikap dan perilaku yang sadar, patuh, dan taat terhadap hukum serta menghormati Hak Asasi Manusia
Pada ceramah tersebut ternyata para pengurus dan anggota antusias terhadap materi yang diberikan dari narasumber . banyak hal yang dipertanyakan antara lain: proses pengadilan, mengenai waris dll.
Oleh karena itu output dari penyuluhan hukum tersebut diharapkan agar para pengurus dan anggota tidak perlu takut apa yang dilakukan asal ada landasan hukum yang memayungi dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dan Bp. Adjab Khan, SH membuka seluas-luasnya kepada para pengurus dan anggota DWP Bappeda Provinsi Jawa Timur apabila membutuhkan untuk konsultasi terkait masalah hukum bisa langsung menghubungi baik lewat telpon, SMS maupun email
Tidak ada komentar:
Posting Komentar